ICB BDK Semarang di Banyuwangi
Internal Capacity Building (ICB) Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang yang dilaksanakan mulai tanggal 29 maret 2021 di Kabupaten Banyuwangi berahir hari ini (1/4). Kepala BDK Semarang H Anshori ketika memberikan ulasan tentang hasil ICB di Hallroom Blambangan Hotel Hotel Aston menyampaikan selama 4 hari di Banyuwangi banyak ide yang dapat diambil baik dari paparan yang disampaikan pemrintah Kabuipaten Banyuwangi maupun tinjau lokasi, “Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dapat memadukan layanan yang dilakukan oleh berbagai SKPD dan Instansi Vertikal yang ada di Kabupaten Banyuwangi, begitu juga dengan pengambilan kebijakan, intinya adalah data yang akurat dana kebersamaan atau tidak adanya egosektoral” ungkapnya. Lebih lanjut H Anshori menyampaikan bahwa dengan adanya ICB BDK Semarang di Banyuwangi ini banyak memberikan inspirasi dan semangat baru untuk.
Kepala BDK Semarang sangat terkesan dengn berbagai inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang telah banyak mendapatkan penghargaan, dari ICB yang dilakukan BDK Semarang diharapkan dapat memantik semangan bagi institusi yang dipimpinnya, “impian mendapatkan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melani) insyaallah dapat kita raih, kita akan membangun big data yang dapat dimanfaatkan untuk segala urusan yang berkaitan dan up to date” ungkapnya.
Mantan
auditor Inspektorat jenderal kementerian Agama tersebut juga menyampaikan
banyak terima kasih kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi
dan jajarannya yang telah banyak membantu dan mendampingi selama pelaksanaan
ICB, hubungan baik antar lembaga dibawah Kementerian Agama tersebut akan terus
dilakukan meski mungkin hanya dilakukan secara online, terlebih banyak kenalan
dari almamater yang sama dari BDK Semarang dan Kementerian Agama Kabupaten
Banyuwangi.
ICB
yang dilaksanakan BDK Semarang dengan menggaandeng EO (Event Organizer) Oase
Indonesia tersebut juga menikmati berbagai destinasi wisata yang ada di
Kabupaten Banyuwangi. Peserta ICB sangat terkesan dengan penataan tempat-tempat
wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi, tentang kebersihan lingkungan dan
keramahan penduduknya. “Pernah terlintas bahwa Banyuwangi yang dulu dikenal
dengan Kota santen sangat menyeramkan, ternyata sangat menyenagkan dan
penduduknya sangat ramah” ungkap Luluk Masruroh, salah satu peserta yang juga
menjabat Pengelola Informasi
Kelitbangan/Kediklatan Seksi Diklat Tenaga Administrasi Balai Diklat Keagamaan
Semarang. Lulu
(panggilan akrab Luluk Masruroh) juga menyampaikan bahwa banyak hal yang dapat
diambil manfaat dari kegiatan ICB yang ada di Kabupaten Banyuwangi, terutama di
Mall Pelayanan Publik (MPP), selama ini pada instansi oemerintah hanya ada PTSP
(Peyayanan Terpadu Satu Pintu) yang menyatukan layanan pada satu instansi saja,
namun yang dilakukan MPP adalah menyatukan layanan dari berbagai instansi yang
berbeda.
Pada acara penutupan kegiatan tersebut Terminal
Literasi Pegawai Kementerian Agama (Lentera Sastra) Kabupaten Banyuwangi
Syafaat, memberikan kenang kenangan
dalam bentuk Buku “Potpourri Memeluk
Rindu di Masa Pandemi”, Buku Antologi yang ditulis Aparatur Sipil Negara
(ASN) pada Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Dalam Buku yang ditulis di
masa pandemi ini bukan hanya essai yang ditulis oleh para guru tentang
pengalaman dan harapan mereka di masa pandemi, namun juga cerpen dan puisi yang
ditulis oleh ASN pada Kementerian Agama.
Peserta ICB atau Pengembangan Kapasitas Internal
yang terdiri dari Widya Iswara dan Tenaga Tehnis Administrasi ini benyak mengambil
manfaat, ide-ide baru dalam pengembangan diri dan kelembangaan. “ide cemerlang
yang terbukti berhasil membawa Nama Kabupaten Banyuwangi menerima banyak
penghargaan patut kita jadikan motivasi” ungkap Muklasin, Pengelola Humas dan Protokol Sub Bagian Tata
Usaha Balai Diklat Keagamaan Semarang.
Pejabat yang hoby menyanyi yang pada penutupan
kegiatan menyanyikan lagu milik Rhoma Irama hampir mirip aslinya ini juga
sangat terkesan dengan kerjasama Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi dengan
Pemerintah Daerah, kerjasama tersebuit bukan hanya dibidang kehumasan saja,
namun juga dibidang akurasi dan penggunaan data bersama. Muklasin juga terkesan
dengan perkembangan Literasi dari ASN Kementerian Agama Banyuwangi yang sudah
menerbitkan beberapa buku ber ISBN (International Standard Book Number). “Semangat Literasi ASN
Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi perlu ditiru” ungkapnya. (Syaf)
2 komentar:
Terima kasih,..
Semoga ICB ini bisa memotifasi kami BaLai DikLat Keagamaan Semarang menciptakan inovasi - inovasi baru untuk meningkatkan kuaLitas Layanan kedikLatan kami,...
Amin ya rabb,..
---LuLu'---
Posting Komentar
Jaga kesopanan dalam komentar